Part 2 Ergonomi Penyesuaian Dan Kelonggaran
Konsep Waktu Siklus, Waktu Normal Dan Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan seorang pekerja normal dan wajar untuk menyelesaikansuatu pekerjaannya.
Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikanpekerjaan pada kecepatan/tempo kerja yang normal.
Pembentukannya tidak dapat terlepas dari beberapa unsur penting yang harus pertimbangkan, antara lain disebut penyesuaian dan kelonggaran dimana penyesuaian diberikan berkenan dengan tingkat kecepatan kerja, sedangkan kelonggaran diberikan berkenan dengan adanya sejumlah kebutuhan pekerja diluar kemampuan para pekerjaan selama berlangsungnya pekerjaan tersebut.
Baca Juga : Part 1 Ergonomi Pengukuran Waktu Kerja
A. Penyesuaian
Sebuah proses di mana analis waktu belajar membandingkan kinerja (kecepatan atau tempo) dari operator di bawah pengamatan dengan konsep kinerja normal pengamat itu sendiri.
Penyesuaian diberikan berkenan dengan tingkat kecepatan kerja, ketidak-normalan dari waktu kerja diakibatkan oleh operator yang bekerja secara kurang wajar suatu saat diraskan terlalu cepat dan disaat lain malah terlalu lambat.
Pemberian penyesuain lebih cenderung bersifat subjektif terhadap tempo kerja operator.
Untuk menormalkan waktu kerja yg diperoleh dr pengamatan, maka harus dilakukan penyesuain, dengan cara mengalikan waktu pengamatan rata-rata dengan faktor penyesuain.
Maksud Melakukan Penyesuaian
Selama pengukuran berlansung, mengamati kewajaran kerja operator. Ketidak wajaran dapat saja terjadi misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah – olah diburu waktu, kondisi ruangan yang buruk.
Konsep Tentang Bekerja Wajar .
Seseorang operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha – usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, dan menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaanya.
Aturan pemberian penyesuaian
1. Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja diatas batas kewajaran (normal) maka rating faktor ini akan lebih besar dari pada satu ( p > 1 atau p >100%).
2. Apabila operator bekerja terlalu lambat yaitu bekerja dengan kecepatan dibawah kewajaran (normal) maka rating faktor akan lebih kecil dari pada satu ( p< 1 atau p < 100%)
Apabila operator bekerja secara normal atau wajar maka rating faktor ini diambil sama dengan satu (p=1 atau p=100%)
Note:untuk kondisi kerja dimana operasi secara penuh dilakukan oleh mesin maka waktu yang diukur dianggap merupakan waktu normal.
BEBERAPA CARA MENENTUKAN FAKTOR PENYESUAIAN :
- Cara Performance Rating/Rating Factor
- Cara Shumard
- Cara obyektif
- Cara Westinghouse
1. Performance Rating (Rating Factor)
Kita mengetahui bahwa operator yang berbeda dapat menunjukkan kecepatan kerja yang berbeda pula, diakibatkan faktor idividu setiap orang akan membutuhkan waktu yang berbeda dalam melakukan suatu pekerjaan,
misalnya jika seorang berjalan sejauh 60Km per jam dianggap normal atau 100% maka orang lain berjalan dengan kecepatan 30 Km per jam, maka orang kedua tersebut akan dianggap punya kecepatan 50% dibawah normal, maka besarnya kenormalan ini banyak dipengaruhi oleh faktor individu penilai metodenya paling sederhana, seperti contoh berikut ini.
Contoh Ws = 10 Menit
P = 110 %
Sehingga Wn = 10 x 110%
Maka Wn = 11 Menit.
2. Shumard
Cara shumard ini memberikan penilaian melalui kelas-kelas dengan nilai, pada tabel kita lihat bahwa adanya korelasi antara keterampilan dengan usaha, sering kita lihat dalam prakteknya adanya pekerja mempunyai keterampilan rendah tetapi dengan usaha yang sungguh-sungguh, dan sebaliknya.
Penggunaan angka indeks disebelah kanan tabel sesuai dengan kemampuan pekerja,
Misalnya kita menemukan seorang pekerja dengan keadaan Exellent maka indeks pekerja tersebut adalah 80. sehingga penyesuaian diperoleh dengan cara membagi indeks pekerja tersebut dengan indek tetapan Pekerja Normal.
Indeks pekerja normal dalam hal ini 60, maka 80/60 = 1, 33, dan selanjutnya, untuk itu angka ini akan digunakan untuk menentukan penyesuaian pekerja tersebut.
Jika waktu siklus di peroleh (Ws) = 300 menit maka untuk memperoleh waktu normal dikalikan dengan faktor penyesuaian;
Wn = 300 x p ; Wn = 300 x 1,33 ; = 399 menit
3. Westing House
Cara westinghouse ini ada 4 faktor yang harus dipertimbangkan selanjutnya dibagi menjadi beberapa kelas, dan angka penyesuaian dan ke empat faktor tersebut dijumlahkan, seperi pada table.
* 4 faktor tersebut adalah
- Ketrampilan
- Usaha
- Kondisi Kerja
- Konsistensi
Dalam melakukan perhitungan faktor penyesuaian yang dianggap wajar diberikan harga p = 1, sedangkan penyimpangan dari keadaan ini harga “p” nya ditambah dengan angka-angka yang diperoleh dari tabel dengan cara menjumlahkan faktor-faktor tersebut terlebih dahulu.
Contoh :
Keterampilan Averange D 0,00
Usaha Good C1 + 0,05
Kondisi Goo C + 0,02
Konsistensi Averange D 0,00
---------------------------------------------------------------
Jumlah 0,07
Jadi p = ( 1 + 0,07 ) atau p menjadi = 1,07
Wn = Ws x p
Jika WS = 300
Maka waktu normalnya menjadi 300 x 1,07 = 318 menit, dimana angka 1 adalah yang dimasukkan kepada penilaian pengamat terhadap pekerja .
4. Obyektif
Cara ini adalah dengan cara memperhatikan dua faktor yaitu kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerja.
jika seorang pekerja dalam melakukan pekerjaannya bekerja dengan normal atau dengan kecepatan wajar maka kepadanya diberikan p1 = 1 dan jika pekerjanya bekerja dianggap lambat maka kepadanya diberikan faktor p1 lebih kecil dari satu.
dan yang menjadi p2 adalah yang diperoleh dari tabel, sehingga diperoleh P sebenarnya yang akan ditentukan dengan menjumlahkan p1 dan p2 ; P =(p1 + p2) .
Tabel dapat dilihat sbb
Contoh :
Misalnya jika suatu pekerjaan diperlukan gerakan badan lengan bagian atas, siku, pergelangan. pergelangan tangan dan jari (B = 1 ) Pedal kaki F = 0, Kedua tangan bekerja bergantian (H= 0), koordinasi mata dengan tangan sangat dekat (L=7), alat yang dipakai dengan sedikit kontrol ( O = 1), berat benda yang ditangani 2, 25 Kg (B-5 = 13) maka diperoleh ;
Bagian badan yang dipakai : B = 1
Pedal kaki : F = 0
Penggunaan tangan : H = 0
Koordinasi mata dengan tangan : L = 7
Peralatan : O = 1
Berat beban : B-5 = 13
--------------------------------------------------------------------
Jumlah 22
Sehingga p2 = ( 1 + 0,22), => p2 = 1, 22
B. Kelonggaran
Wb = Wn x ( 1+ i )
Wb = Wn + i
Pekerja melakukan aktifitasnya ada kalanya hal-hal secara nyata dibutuhkan pekerja secara langsung dan tidak langsung yaitu kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique dan hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan, misalnya minum, sehingga kelonggaran perlu di perhitungkan, melakukan penyesuaian-penyesuaian pada mesin yang digunakan, memperbaiki kemacetan singkat, mengasah peralatan, dan yang lainnya.
menghilangkan rasa fatique dan kebutuhan pribadi ini doperoleh dengan cara melihat dari table dibawah ini:
Dari tabel diperoleh misalkan
A. Pekerjaan yang sangat ringan
B. yang dilakukan sambil duduk
C. dengan gerakan yang terbatas
D. membutuhkan pengawasan mata terus-menerus dengan pencahayaan yang kurang baik
E. temperatur dan kelembaman ruangan normal
F. sirkulasi udara baik
G. tidak bising
Maka dari tabel diperoleh sebagai berikut;
(7+1+3+5+5+0+3) = 24 dan angka ini dinyatakan dalam persen sehingga indeks yang diperoleh menjadi 24% = 0,24 .
Maka kelonggaran total yang harus diberikan untuk pekerjaan itu adalah (24) = 24% jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 5,5 maka
waktu bakunya adalah ; 5,5 x (1+0,24 ) = 6,85 menit
***
Baca Juga : Part 3 Ergonomi Sampling Kerja